Dua Puluh Empat Jam dalam KehidupanSeorang
Muslim
PENDAHULUAN
Dalam Al Qur’an, Allah
langsung menjawab semua pertanyaan yang jawabannya dibutuhkan oleh manusia
sepanjang hidupnya. Allah memberikan pemecahan yang sempurna dan paling masuk
akal untuk semua masalah yang muncul. Seperti firman Allah pada ayat kedua
surat Al Baqarah, " Kitab (Al
Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa." Ayat-ayat lainnya juga menunjukkan bahwa Allah telah
menjelaskan segalanya dalam Al Qur’an:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. (QS Yusuf, 12:111)
… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri. (QS An Nahl, 16:89)
Orang yang beriman mengatur seluruh hidupnya
sesuai dengan Al Qur’an dan berjuang untuk melaksanakan dengan hati-hati setiap
hari apa yang telah dia baca dan pelajari dari ayat-ayat Al Qur’an. Dalam
segala perbuatannya sejak bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari, dia
berniat untuk berpikir, berbicara, dan bertindak berdasarkan ajaran Al Qur’an.
Allah menunjukkan dalam Al Qur’an bahwa pengabdian seperti ini menjadi ciri
utama seluruh kehidupan orang beriman.
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al
An'am, 6:162)
Tetapi ada orang yang
berpikir bahwa agama hanyalah meliputi ritual yang terbatas pada waktu-waktu
tertentu—bahwa hidup hanya terdiri atas waktu sholat dan waktu lainnya. Mereka
memikirkan Allah dan hidup setelah mati hanya di saat mereka berdoa, berpuasa,
bersedekah, atau naik haji ke Mekah. Di waktu lain mereka tenggelam dalam
urusan dunia. Hidup di dunia ini bagi mereka adalah perjuangan tanpa arah yang
jelas. Orang semacam itu hampir memisahkan diri dari Al Qur’an sepenuhnya dan
memiliki tujuan sendiri dalam hidup, pemahaman sendiri mengenai akhlak,
pandangan sendiri mengenai dunia dan pedoman nilainya. Mereka tidak mengerti
apa arti ajaran Al Qur’an sebenarnya.
BANGUN DI PAGI HARI
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu
pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian
kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu
kamu kerjakan (QS Al An'am, 6:60)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah berfirman bahwa jiwa manusia
diambil pada saat tidur, namun dikembalikan lagi sampai waktu yang telah
ditentukan untuk kematian datang. Selama tidur, seseorang setengah kehilangan
kesadaran terhadap dunia luar. Sepanjang hari, dia bertindak atas dasar
pengetahuan bahwa Allah senantiasa mengawasinya, dan dengan seksama mencari
ridha Allah dengan mematuhi perintah dan petunjuk-Nya. Dia menjalin hubungan
erat dengan Allah dan memulai hari dengan sholat Subuh. Dengan cara ini,
kemungkinan bahwa ia akan lupa pada nikmat Allah sepanjang hari atau tidak
mempedulikan larangan-Nya menjadi kecil; dia akan berperilaku sepanjang hari
dengan menyadari bahwa Allah sedang mengujinya di dunia ini.
KEBERSIHAN
Allah menyukai
orang yang bersih dan berpenampilan rapi. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa
ayat Al Qur’an yang memuji kebersihan tubuh para penghuni Surga.
Allah berfirman "… Dan berkeliling di sekitar mereka
anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang
tersimpan. ." (QS At Tur, 52:24), dan dalam ayat lainnya Allah
berfirman bahwa di sana terdapat “istri-istri (bidadari) yang terpelihara ”
bagi mereka di Surga (QS Al Baqarah, 2:25; QS Ali 'Imran 3:15; QS An Nisa',
4:57)
Sebagian
manusia mementingkan penampilan rapi hanya apabila mereka ingin disukai orang
lain; mereka tidak peduli pada penampilan dan kebersihan mereka di saat orang
lain tidak ada. Merasa tenang berjalan di dalam rumah hingga malam hari tanpa
membersihkan diri, wajah yang kotor, dan bau napas tak sedap, tidak terurus,
tempat tidur tidak tertata dan kamar yang tidak dirapikan disebabkan oleh
pendapat yang keliru ini. Padahal, Allah menyeru kaum Muslimin untuk
menciptakan lingkungan yang terbaik dan terbersih bagi diri mereka sendiri dan
memerintahkan setiap orang untuk menjaga kebersihan sebaik mungkin dalam segala
hal mulai dari makanan dan pakaian sampai pada tempat tinggal mereka.
Hai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. (QS Al Baqarah, 2:168)
BERPAKAIAN
Pakaian seolah
sebuah tameng yang melindungi tubuh manusia dari dingin, sinar matahari yang
berbahaya, dan bahaya ringan di sekitar kita seperti lecet dan cedera. Kalau
kita tidak memiliki pakaian, kulit tipis yang menutupi tubuh manusia akan
sering terluka oleh berbagai bahaya ringan tersebut. Tentu itu menyakitkan,
mengancam kesehatan, dan kulit dapat mengalami kerusakan yang parah.
Allah berfirman
dalam Al Qur’an tentang alasan lain penciptan pakaian pelindung:
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. (QS.
Al A’raf, 7: 26)
Sebagaimana yang
disampaikan ayat ini, pakaian memberi manusia penampilan yang lebih indah.
Jelaslah bahwa
pakaian merupakan kebutuhan yang tak bisa dielakkan dan nikmat sangat penting
yang telah Allah berikan kepada kita. Orang beriman yang menyadari ini akan
sangat berhati-hati dan tidak sembarangan dalam mengenakan pakaian. Ini
menunjukkan bahwa dia sangat bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah
dikaruniakan-Nya.
SARAPAN
PAGI
Setiap
orang beriman yang dikaruniai oleh Allah dengan kemampuan untuk berpikir dan
memiliki pemahaman, mengerti tentang suatu hal penting saat dia pergi ke dapur
untuk menyiapkan sarapan pagi. Hal penting itu adalah bahwa semua nikmat yang
diciptakan dan diberikan dalam bentuk makanan dan minuman adalah bukti
(penciptaan) yang menuntunnya pada keimanan.Dengan kata lain, sebagaimana
hal-hal lainnya di dunia, api telah ditundukkan untuk melayani manusia. Dalam
Al Qur’an Allah berfirman:
Dan
Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari-Nya…. (QS Al Jatsiyah, 45:13)
Dalam Al Qur’an Allah berfirman bahwa Dia
mengilhamkan sifat madu dan memberi ilham pada lebah madu saat bekerja:
Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibangun oleh manusia,"
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS An Nahl, 16:68-69)
Pentingnya daging, susu, keju, dan manfaat
lain dari binatang sebagai nikmat bagi manusia dari Allah difirmankan dalam Al
Qur’an:
Dan
sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang
penting bagimu. Kami memberimu minum dari air susu yang ada dalam perutnya. Dan
pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untukmu, sebagian
darinya kamu makan. (QS Al Mu’minun, 23:21)
DALAM PERJALANAN
Orang yang telah selesai makan pagi dan
telah berbenah diri, siap menyambut berbagai tantangan di tempat kerja mereka,
sekolah, atau tempat lainnya. Sebagian besar orang memperoleh yang mereka
butuhkan sebelum hari itu berakhir. Allah menggambarkan keadaan ini dalam Al
Qur’an:
Sesungguhnya
kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (QS Al Muzzammil,
73:7)
…
dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. al-Furqan, 25:47)
Orang beriman melihat hari di hadapannya
sebagai kesempatan untuk meraih cinta dan ridha Allah serta untuk mendapatkan
Surga. Untuk itu dia perlu bekerja keras melakukan pekerjaan yang baik.
Bagaimanapun sibuknya, dia tetap waspada agar tidak lalai dari mencari ridha
Allah. Dia meneladani doa Nabi Sulayman AS, sebagaimana difirmankan dalam ayat
ke-19 Surat An Naml, dengan harapan bahwa Allah akan memberinya petunjuk dalam
kegiatannya sepanjang hari:
"Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS An Naml, 27:19)
DITEMPAT KERJA
Pada umumnya orang dewasa menghabiskan
sebagian besar hari mereka untuk bekerja. Namun mereka yang bertindak sesuai
dengan ajaran Al Qur’an sangat berbeda dengan rekan-rekan kerjanya, yang
memiliki kesamaan nilai moral. Bagi orang beriman, tidak peduli betapa penting
urusannya di hari itu, melakukan pengabdian dan menyembah Allah adalah lebih
penting daripada apa pun. Allah menerangkan hal ini dalam Al Qur’an
Katakanlah,
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan," dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki." (QS Al Jumu'ah,
62:11)
Orang beriman menyadari hal ini, dan tidak
ada pekerjaan yang akan mencegahnya dari mengingat nama Allah atau melakukan
sholat. Dia tidak akan mengabaikan atau menunda kewajiban agama apa pun demi
meraih materi. Allah mengajak kita untuk memperhatikan ini dalam sebuah ayat Al
Qur’an:
Bertasbih
kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan
disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang
tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang. (QS An Nur, 24:36-37)
BERBELANJA
Saat ini berbelanja merupakan kegiatan
penting bagi banyak orang. Misalnya, banyak orang menghabiskan berjam-jam,
bahkan berhari-hari mendatangi toko demi mendapatkan busana untuk dipamerkan
kepada teman-teman mereka. Mereka menghabiskan banyak uang untuk pakaian yang
akan dikenakan beberapa saat saja dalam hidup mereka. Tanpa peduli dengan
keadaan lemari mereka yang sudah penuh, mereka mungkin akan membeli pakaian
baru dengan hasrat yang tidak berkurang. Bagi orang ini, berbelanja lebih dari
sekadar sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjadi bagian penting dalam
hidup mereka. Inilah sifat orang yang lupa diri saat berbelanja dan seringkali
membeli barang kemudian mereka sesali telah membelinya.
Seperti dalam bagian lain dari kehidupan,
seseorang yang hidup sesuai dengan ajaran Al Qur’an pun akan mencoba memandang
kegiatan berbelanja sebagai kebaikan yang telah diciptakan oleh Allah serta
makna di balik peristiwa yang terjadi. Baginya, berbelanja bukan sekadar
berjalan-jalan tanpa tujuan, melainkan kesempatan untuk mencukupi dirinya dan
keluarganya dengan barang yang dia butuhkan. Berbelanja sudah pasti tidak akan
menjauhkannya dari melakukan kewajibannya kepada Allah. Allah memerintahkan
orang beriman di dalam Al Qur’an:
Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap ridha-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta
menuruti hawa nafsunya; dan adalah keadaan (mereka itu) melewati batas. (QS Al
Kahfi, 18:28)
OLAH RAGA DAN LATIHAN
FISIK
Setiap
orang beriman mengetahui bahwa tubuhnya telah diamanahkan kepadanya untuk
digunakan dalam waktu yang singkat di kehidupan dunia ini. Dia bertanggung
jawab untuk memeliharanya sebaik mungkin. Oleh karena itu dia berhati-hati
menjaga kesehatannya. Untuk itu, dia menyediakan waktu dengan sungguh-sungguh
dalam kegiatannya sehari-hari untuk melakukan olahraga atau latihan fisik.
Metabolisme
(kerja tubuh) manusia tidak akan baik jika kita tidak melakukan kegiatan.
Metabolisme diciptakan untuk mendukung pergerakan. Saat ini diketahui bahwa
olahraga memiliki banyak manfaat: olahraga memperkuat kekebalan tubuh,
peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf. Olahraga membuat tubuh memiliki
daya tahan lebih terhadap kuman dan penyakit. Olahraga menjamin keteraturan
fungsi sistem hormon, hati dan pembuluh darah. Olahraga memperkuat otot, sendi,
dan urat otot. Olahraga meningkatkan kondisi tubuh dan kekuatan. Olahraga
membantu memelihara keseimbangan dalam gula darah, mengurangi tingkat
kolesterol “jahat”, dan menambah tingkat kolesterol “baik”.
BERDOA
Orang
beriman selalu menyadari bahwa ajaran Al Qur'an berlaku tidak hanya pada
sebagian saja dari hidupnya di dunia ini, atau pada saat atau tahapan tertentu
di dalamnya, melainkan pada seluruh hidupnya. Dia mematuhi semua perintah Allah
dengan sepenuh kemampuannya dan melakukan sebanyak mungkin kebajikan yang dapat
dia lakukan, Dia menghabiskan waktunya dengan amal ibadah sebagaimana yang
telah difirmankan Allah dalam Al Qur'an.
Orang beriman yang menghabiskan seluruh
harinya dengan mencari ridha Allah giat dan bersemangat dalam menunaikan
sholatnya. Dia mengingat Allah sepanjang hari di dalam hatinya dan dalam
kegiatannya dan merenungi dalam-dalam kekuasaan-Nya, kecerdasan-Nya,
pengetahuan-Nya, karya seni-Nya, dan sifat-sifat-Nya yang lain. Sikap ini
merupakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari dari perintah yang ada dalam
ayat-ayat berikut:
“…Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang
dan pagi hari." (QS Ali ‘Imran, 3:41)
Dan
sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang. (QS Al A’raf,
7:205).
BERANGKAT TIDUR DI
MALAM HARI
Bagi semua orang yang
berpikir, ada banyak hal untuk direnungkan dalam penciptaan malam. Allah
mengemukakan ini kepada manusia dalam ayat Al Qur'an berikut: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang
besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka
dengan serta-merta mereka berada dalam kegelapan” (QS Ya Sin, 36:37).
Allah
menciptakan keadaan, keseimbangan, dan sistem yang diperlukan untuk siang dan
malam. Hanya Allah yang mampu menolong jika salah satu dari semua hal ini tidak
ada. Apabila Allah menghendaki, dia dapat menciptakan siang terus-menerus atau
malam terus-menerus. Akan tetapi, makhluk hidup tidak mampu bertahan hidup
dalam keadaan semacam itu. Jika keadaan semacam itu terjadi, kehidupan di bumi
akan berakhir. Tidak ada keraguan bahwa Allah menciptakan siang dan malam dalam
keteraturan yang sempurna, yang menyediakan lingkungan tempat makhluk hidup
mampu bertahan. Ini adalah tanda kasih sayang dan belas kasihan-Nya. Dalam ayat
yang mengikuti ayat sebelumnya, Allah berfirman sebagai berikut:
Dan
karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS Al Qasas, 28:73)